Kini Sudah di Tetapkan, Begini Nasib Honorer R2 dan R3 dalam Skema Pengangkatan PPPK

Setelah penantian yang cukup panjang dan penuh tanda tanya, pemerintah akhirnya menetapkan skema pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga honorer kategori R2 dan R3. Keputusan ini menjadi kabar penting bagi ratusan ribu honorer di seluruh Indonesia yang selama ini berada dalam ketidakpastian status pekerjaan.

Lalu, bagaimana sebenarnya nasib honorer R2 dan R3 dalam kebijakan terbaru pengangkatan PPPK ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Honorer R2 dan R3?

Sebelum membahas lebih jauh soal kebijakan yang ditetapkan, perlu memahami terlebih dahulu siapa yang dimaksud dengan honorer R2 dan R3.

• Honorer R2 adalah tenaga honorer yang telah terdaftar di database Badan Kepegawaian Negara (BKN), namun belum lulus seleksi PPPK pada tahap sebelumnya.
• Honorer R3 adalah mereka yang tidak termasuk dalam prioritas utama (guru THK-II, guru negeri tidak lulus, lulusan PPG), serta belum pernah ikut seleksi PPPK atau belum terdaftar di database resmi BKN.

Kedua kategori ini selama ini berada dalam zona abu-abu. Mereka tetap menjalankan tugas di instansi pemerintahan, namun status kepegawaian tidak jelas dan tidak memiliki jaminan pengangkatan.

Skema Pengangkatan PPPK 2025: Titik Terang untuk R2 dan R3

Berdasarkan kebijakan terbaru yang diumumkan oleh Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara, pengangkatan PPPK akan difokuskan pada tenaga non-ASN yang masuk dalam kategori R2 dan R3, dengan catatan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Berikut ini poin-poin penting dari skema tersebut:

1. Seleksi Terbuka dengan Afirmasi Khusus

Untuk tenaga honorer R2 dan R3, pemerintah akan membuka seleksi terbuka PPPK dengan skema afirmasi. Artinya, peserta dari kategori ini akan mendapatkan tambahan nilai atau kemudahan tertentu dalam proses seleksi.

Misalnya:

• Tambahan nilai berdasarkan masa kerja.
• Kemudahan dalam administrasi jika sudah terdata resmi di BKN.
• Jalur prioritas untuk usia di atas 35 tahun yang telah lama mengabdi.

2. Prioritas Tenaga Teknis dan Administrasi

Jika sebelumnya seleksi PPPK lebih banyak menyasar guru dan tenaga kesehatan, tahun ini formasi juga diperluas ke bidang teknis dan administrasi, tempat di mana banyak honorer R2 dan R3 bekerja.

Tenaga teknis seperti staf TU sekolah, operator, pustakawan, petugas kebersihan, hingga tenaga keamanan kini mulai mendapatkan ruang untuk diangkat menjadi ASN PPPK.

3. Syarat Utama: Terdaftar dan Aktif Bekerja

Salah satu syarat penting untuk bisa mengikuti seleksi adalah:

• Masih aktif bekerja di instansi pemerintah hingga waktu pendaftaran.
• Terdaftar dalam pendataan non-ASN oleh instansi masing-masing pada 2022 lalu.

Jika dua syarat ini dipenuhi, peluang untuk diangkat melalui skema PPPK terbuka lebar.

Bagaimana Nasib yang Tidak Masuk Data BKN?

Sayangnya, tidak semua honorer kategori R3 terdaftar dalam database BKN. Lalu bagaimana nasibnya?

Berdasarkan pernyataan resmi dari Kemenpan-RB, mereka yang tidak masuk data BKN tetap dapat mengikuti seleksi umum PPPK, namun tidak melalui jalur afirmasi. Artinya, mereka harus bersaing penuh dengan pelamar umum tanpa keistimewaan nilai atau prioritas masa kerja.

Namun, beberapa daerah telah mengajukan usulan agar tenaga honorer lokal tetap bisa diberi afirmasi, terutama di wilayah terpencil dan 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Usulan ini masih dalam proses evaluasi pusat.

Download Aplikasi Resmi untuk Cek Informasi dan Daftar PPPK

Untuk mengecek informasi terbaru dan mendaftar seleksi PPPK, disarankan menggunakan aplikasi resmi dari pemerintah, yaitu:

SSCASN BKN – Sistem Seleksi Calon ASN
Aplikasi ini dapat diakses melalui browser atau diunduh versi Android melalui Google Play Store. Semua proses pendaftaran dan pemantauan status PPPK dilakukan lewat platform ini.

Tantangan Honorer R2 dan R3 ke Depan

Meski peluang sudah terbuka, tantangan tetap ada. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Persiapan Tes Kompetensi

Meski mendapat afirmasi, tetap ada tes kompetensi yang harus dilalui. Oleh karena itu, penting mempersiapkan diri dari sekarang. Banyak platform belajar gratis dan berbayar yang menyediakan tryout PPPK.

2. Peran Instansi Daerah

Keaktifan pemerintah daerah dalam mengusulkan formasi sangat menentukan. Jika instansi tidak mengusulkan formasi untuk tenaga honorer yang ada, maka peluang seleksi bisa tertutup.

3. Legalitas dan Verifikasi Data

Semua data yang digunakan untuk keperluan seleksi akan diverifikasi secara ketat oleh BKN. Pastikan semua dokumen administratif seperti SK, masa kerja, ijazah, dan lainnya sudah disiapkan dengan lengkap.

Apa yang Harus Dilakukan Sekarang?

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh honorer R2 dan R3:

• Cek status data melalui instansi masing-masing atau langsung ke situs https://sscasn.bkn.go.id/
• Kumpulkan dan periksa dokumen penting seperti SK pengangkatan, SK pembaharuan tahunan, ijazah, dan sertifikat pendukung.
• Mulai belajar tes kompetensi dari sekarang, terutama soal manajerial, sosial kultural, dan teknis sesuai jabatan yang dilamar.
• Ikuti pengumuman resmi dari instansi daerah dan pusat agar tidak tertinggal informasi penting.

Penutup

Kini sudah ditetapkan bahwa tenaga honorer R2 dan R3 akan mendapat kesempatan mengikuti skema pengangkatan PPPK melalui jalur afirmasi dan seleksi terbuka. Kebijakan ini merupakan langkah maju dalam menyelesaikan permasalahan honorer yang sudah mengabdi lama namun belum memiliki kejelasan status.

Meski tidak semua langsung diangkat otomatis, setidaknya pintu sudah terbuka lebar. Tinggal bagaimana kesiapan, keseriusan, dan dukungan dari pemerintah daerah untuk benar-benar memperjuangkan nasib para honorer yang telah lama menanti.

Informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi resmi SSCASN BKN. Pastikan mengikuti setiap tahapan dengan cermat dan persiapkan diri sebaik mungkin.